Selalu Berimajinasi ....

SELAMAT DATANG LIDI BALI, Selalu Berimajinasi .........

Tuesday, May 23, 2017

Pantai Kuta

Pantai Kuta merupakan salah satu obyek pariwisata yang berada di kecamatan Kuta Kabulaten Badung Selatan. Kuta mulai dilirik oleh wisatawan manca negara semenjak tahun 1970 an. Saat itu Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach). Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta, sehingga Kuta merupakan tempat pertama bagi wisatawan menginjakkan kaki di Bali.

Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal di antara raja-raja Bali dan Belanda.

Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

Sampai saat ini, Pantai Kuta selalu banyak dikunjungi oleh pariwisata, yang mana Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Selain keindahan pantai, wisata pantai Kuta juga menawarkan berbagai jenis hiburan seperti bar, restoran, pertokoan, restoran, hotel, dan toko-toko kelontong, serta pedagang kaki lima di sepanjang pantai menuju pantai Legian.

Pantai Kuta sangat mudah di akses, dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai dalam kondisi jalanan lancar.

Sebagai tempat wisata pantai, pantai Kuta dilengkapi lahan parkir di sepanjang pantai, kamar mandi umum, payung pantai, kios makanan dan minuman, serta tempat penyewaan papan selancar.

Namun selain hal yang menarik, ada pula hal yang membuat wisatawan mengeluh, yaitu masalah kebersihan dan tumpukan sampah di pantai Kuta, terutama saat musim liburan. Hal tersebut mempengaruhi penilaian wisatawan domestik maupun manca negara terhadap citra pantai Kuta.

Selain disebabkan aktivitas pengunjung dan penjual di sepanjang pantai Kuta, sampah-sampah di pantai Kuta juga diakibatkan hembusan angin barat setiap tahunnya yang membawa sampah dari muara-muara sungai terdekat ke pantai.

Permasalahan ini berusaha diatasi oleh prajuru Desa Adat Kuta dan anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) yang merupakan mitra dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung. Setiap pagi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga aktif mengoperasikan mobil loader untuk memunguti sampah di pagi hari. Permasalahan ini juga memperoleh perhatian utama dari TNI, berbagai organisasi masyarakat, dan industri-industri pariwisata yang berada di wilayah Pantai Kuta


0 comments:

Post a Comment