Hiduplah seekor Ayam betina berwarna hitam bersama dengan 7 ekor anaknya. Anaknya yang ke-7 bernama I Doglagan (tidak punya bulu). Mereka selalu mencari makan sekitar tempat tinggal mereka.
Pada suatu hari, Si Ayam Betina mengajak semua anaknya mencari makan, tidak terasa ternyata mereka sudah jauh dari rumah, dan mendadak cuaca mendung dan turun hujan lebat. Si Ayam Betina kebingungan mencari tempat berteduh, dan haripun menjadi gelap. Tiba-tiba di seberang sungai Ia melihat sebuah rumah, lalu menyeberangi sungai dan pergi ke rumah tersebut. Ternyata rumah itu di huni oleh seekor kucing yang berbulu lebat yang bernama Mrng Kuuk. Si Ayam Betina minta ijin kepada Meng Kuuk numpang berteduh malam itu bersama anak-anaknya. Meng Kuuk pun tidak keberatan dan mempersilahkan Si Ayam Betina bermalam di rumahnya. Dalam hatinya Meng Kuuk sangat senang, karena malam itu Ia akan mendapatkan santapan. Ia pun menyusun rencana akan menyantap anak-anak Si Ayam Betina malam itu. Si Ayam betina sangat senang atas kebaikan Meng Kuuk mengijinkannya dan anak-anaknya bermalam. Lalu Ia mengajak anak-anaknya bermalam disana.
Setelah hari semakin larut, perasan Si Ayam Betina tidak enak. Ia kawatir terhadap anak-anaknya, sehingga malam itu Ia pun mengajak anak-anaknya pergi dari rumah Meng Kuuk. Ia mengajak anak-anaknya terbang menyeberangi sungai. Satu persatu anaknya menyeberangi sungai. Tinggallah I Doglagan, Ia tidak bisa terbang untuk menyeberangi sungai, karena tidak punya bulu. Si Ayam Betina mencari akal, lalu Ia menyuruh I Doglagan tetap disana, namuan dia disuruh tidur di samping batu. Malam semakin gelap, dan benar saja, tiba-tiba datang Meng Kuuk ke tempat tidur Si Ayam Betina dan anak-anaknya. Tanpa pikir panjang lagi, Meng Kuuk berusaha menerkam Si Ayam Betina yang dikiranya masih disana. Namun nasib sial bagi Meng Kuuk, bukannya dapat mangsa tapi malah giginya pada rontok dan mulutnya mengeluarkan darah. Yang diterkam Meng Kuuk bukannya Si Ayam Betina, melainkan sebuah batu hitam yang berada di samping I Doglagan. Ia pun merintih kesakitan dan menangis. Si Ayam Betina dan anak-anaknya serta I Doglagan selamat dari maut.
Begitulah akaibat bagi orang yang tidak iklas menolong orang lain, dan selalu mengharapkan imbalanPada suatu hari, Si Ayam Betina mengajak semua anaknya mencari makan, tidak terasa ternyata mereka sudah jauh dari rumah, dan mendadak cuaca mendung dan turun hujan lebat. Si Ayam Betina kebingungan mencari tempat berteduh, dan haripun menjadi gelap. Tiba-tiba di seberang sungai Ia melihat sebuah rumah, lalu menyeberangi sungai dan pergi ke rumah tersebut. Ternyata rumah itu di huni oleh seekor kucing yang berbulu lebat yang bernama Mrng Kuuk. Si Ayam Betina minta ijin kepada Meng Kuuk numpang berteduh malam itu bersama anak-anaknya. Meng Kuuk pun tidak keberatan dan mempersilahkan Si Ayam Betina bermalam di rumahnya. Dalam hatinya Meng Kuuk sangat senang, karena malam itu Ia akan mendapatkan santapan. Ia pun menyusun rencana akan menyantap anak-anak Si Ayam Betina malam itu. Si Ayam betina sangat senang atas kebaikan Meng Kuuk mengijinkannya dan anak-anaknya bermalam. Lalu Ia mengajak anak-anaknya bermalam disana.
Setelah hari semakin larut, perasan Si Ayam Betina tidak enak. Ia kawatir terhadap anak-anaknya, sehingga malam itu Ia pun mengajak anak-anaknya pergi dari rumah Meng Kuuk. Ia mengajak anak-anaknya terbang menyeberangi sungai. Satu persatu anaknya menyeberangi sungai. Tinggallah I Doglagan, Ia tidak bisa terbang untuk menyeberangi sungai, karena tidak punya bulu. Si Ayam Betina mencari akal, lalu Ia menyuruh I Doglagan tetap disana, namuan dia disuruh tidur di samping batu. Malam semakin gelap, dan benar saja, tiba-tiba datang Meng Kuuk ke tempat tidur Si Ayam Betina dan anak-anaknya. Tanpa pikir panjang lagi, Meng Kuuk berusaha menerkam Si Ayam Betina yang dikiranya masih disana. Namun nasib sial bagi Meng Kuuk, bukannya dapat mangsa tapi malah giginya pada rontok dan mulutnya mengeluarkan darah. Yang diterkam Meng Kuuk bukannya Si Ayam Betina, melainkan sebuah batu hitam yang berada di samping I Doglagan. Ia pun merintih kesakitan dan menangis. Si Ayam Betina dan anak-anaknya serta I Doglagan selamat dari maut.
0 comments:
Post a Comment